Teknik dan cara mengganti atau merubah judul dan URL artikel yang terlanjur dipublikasikan. Saat artikel diterbitkan dan terindex oleh Google itu artinya konten Anda telah fix tersimpan di database search engine.
Setelah itu, Anda tak bisa seenak jidat merubah judul ataupun URL-nya. Apalagi jika link artikel telah berkelana di internet selama berbulan-bulan. Di-share orang, dikomentari, terpajang di pejwan, dll.
Memang sebagai pemilik Anda bebas memperlakukan artikel yang telah Anda buat. Mentransfer ke blog lain atau bahkan menghapusnya sekalipun.
Tapi, mengganti judul atau merubah URL ada aturannya. Jika merasa numpang di dunianya Google, Anda harus ikuti rule yang berlaku. Kalo ngeyel, kesehatan blog bisa terganggu.

Saat berniat merombak judul dan URL tentu ada motif dibalik itu. Berikut ini alasan paling logis kenapa judul sekaligus URL artikel perlu dirubah.
Merefresh konten artikel
Saat artikel gagal memberikan aliran trafik ke blog, refresh artikel adalah solusi terbaik. Jangan dihapus. Apalagi jika itu artikel lama.
Bagaimana kalo direvisi atau diupdate aja? Selama judul dan URL-nya tak berubah, tetap takkan memberi efek berarti.
Ini ibarat lomba marathon. Untuk mengejar finish, Anda harus mengganti pelari lama dengan yang baru walau masih dalam satu race.
Jadi, Anda harus menyiapkan fresh artikel dengan topik yang masih sama atau setidaknya mirip.
Mempertahankan indeks, share dan comment value
Masih terkait poin di atas. Andaikan artikel mandul, kenapa jangan dihapus? Hal ini untuk menjaga status indeks artikel tersebut, selain nilai share dan komen yang sudah didapat.
Bayangkan jika itu artikel pageone. Apa ngga sayang, ya tho? Lalu kalo direfesh nanti ngga pejwan lagi dong mas?
Tak perlu kuatir, asalkan optimasinya sama, artikel itu tetap akan diposisinya. Malahan Anda bisa punya dua artikel pageone dengan kata kunci berbeda tapi isi artikelnya sama. Lihat gambar contoh kasus di bawah ini.

Memperbaiki permalink
Panjang URL yang melebihi batas karakter, tampilannya akan terpotong secara otomotis pada address bar browser.
Ini pula yang kadang memicu orang ingin mengganti URL berikut judulnya namun tanpa merubah isi dan materi artikelnya.
Biasanya itu terjadi saat Anda lupa atau memang tidak tahu cara mengatur permalink. Ngga usah kuatir, kalo sudah terlanjur bisa di-vermak lagi.
Atau yang belum terlanjur, baca aja artikel saya tentang Bermain Custom Permaink pada Judul Artikel.
Memperkuat SEO Onpage
Judul dan URL adalah elemen onpage paling vital. Secara teori, penanganan kurang maksimal pada kedua elemen ini bisa melemahkan SEO. Akibatnya, trafik artikel dari sumber organik bisa tersendat.
Silahkan lakukan evaluasi. Kumpulkan artikel yang trafiknya rendah. Lihat, apakah judul dan URL-nya wajar? Jika tidak, tahu kan kudu ngapain ?
Setelah itu, Anda tak bisa seenak jidat merubah judul ataupun URL-nya. Apalagi jika link artikel telah berkelana di internet selama berbulan-bulan. Di-share orang, dikomentari, terpajang di pejwan, dll.
Memang sebagai pemilik Anda bebas memperlakukan artikel yang telah Anda buat. Mentransfer ke blog lain atau bahkan menghapusnya sekalipun.
Tapi, mengganti judul atau merubah URL ada aturannya. Jika merasa numpang di dunianya Google, Anda harus ikuti rule yang berlaku. Kalo ngeyel, kesehatan blog bisa terganggu.

Kenapa Judul dan URL Artikel Perlu Diganti?
Saat berniat merombak judul dan URL tentu ada motif dibalik itu. Berikut ini alasan paling logis kenapa judul sekaligus URL artikel perlu dirubah.
Merefresh konten artikel
Saat artikel gagal memberikan aliran trafik ke blog, refresh artikel adalah solusi terbaik. Jangan dihapus. Apalagi jika itu artikel lama.
Bagaimana kalo direvisi atau diupdate aja? Selama judul dan URL-nya tak berubah, tetap takkan memberi efek berarti.
Ini ibarat lomba marathon. Untuk mengejar finish, Anda harus mengganti pelari lama dengan yang baru walau masih dalam satu race.
Jadi, Anda harus menyiapkan fresh artikel dengan topik yang masih sama atau setidaknya mirip.
Mempertahankan indeks, share dan comment value
Masih terkait poin di atas. Andaikan artikel mandul, kenapa jangan dihapus? Hal ini untuk menjaga status indeks artikel tersebut, selain nilai share dan komen yang sudah didapat.
Bayangkan jika itu artikel pageone. Apa ngga sayang, ya tho? Lalu kalo direfesh nanti ngga pejwan lagi dong mas?
Tak perlu kuatir, asalkan optimasinya sama, artikel itu tetap akan diposisinya. Malahan Anda bisa punya dua artikel pageone dengan kata kunci berbeda tapi isi artikelnya sama. Lihat gambar contoh kasus di bawah ini.
Memperbaiki permalink
Panjang URL yang melebihi batas karakter, tampilannya akan terpotong secara otomotis pada address bar browser.
Ini pula yang kadang memicu orang ingin mengganti URL berikut judulnya namun tanpa merubah isi dan materi artikelnya.
Biasanya itu terjadi saat Anda lupa atau memang tidak tahu cara mengatur permalink. Ngga usah kuatir, kalo sudah terlanjur bisa di-vermak lagi.
Atau yang belum terlanjur, baca aja artikel saya tentang Bermain Custom Permaink pada Judul Artikel.
Memperkuat SEO Onpage
Judul dan URL adalah elemen onpage paling vital. Secara teori, penanganan kurang maksimal pada kedua elemen ini bisa melemahkan SEO. Akibatnya, trafik artikel dari sumber organik bisa tersendat.
Silahkan lakukan evaluasi. Kumpulkan artikel yang trafiknya rendah. Lihat, apakah judul dan URL-nya wajar? Jika tidak, tahu kan kudu ngapain ?
Cara Merubah Judul Sekaligus URL Artikel
Saya sudah sebut di awal tulisan. Mengganti judul dan link artikel yang terlanjur dipublikasikan - ada prosedurnya.
Nah, jika niat Anda sudah bulat sesuai dengan alasan di atas, silahkan ikuti cara berikut ini.
Yang pertama, catat atau simpan URL lama Anda. Ini sangat penting karena akan berguna pada langkah berikutnya.
Dari menu Pos, klik Edit entri pada salah satu artikel Anda. Lalu klik Kembali ke draft.

Khusus untuk “refresh artikel”, ganti keseluruhan artikel lama dengan artikel baru yang telah dipersiapkan. Cara terbaiknya, hapus artikel lama lewat menu html (bukan compose). Salin artikel baru dari file di notepad (jangan msword) ke menu compose.
Selanjutnya, ubah Judul dan Permalink-nya. Sebisa mungkin, letakkan keyword Anda pada awal judul dan pada awal URL permalink.


Jangan lupa, ubah pula jadwal editorial real time-nya. Isi deskripsi penelusuran dengan diselipi kata kunci. Pada paragraph pertama, letakkan kata kunci Anda dan leburkan dalam kalimat.

Pasang gambar baru dengan alt+tag sesuai judul yang baru. Cek kembali tag heading, struktur dan ejaan kalimat. Setelah semua OK, klik Publikasikan.
Apakah sudah selesai? Belum. Kita masuk ke tahap berikutnya.
Tahap ini wajib dilakukan. Jika tidak, artikel lama akan berstatus “page not found” atau eror 404. Laporannya akan muncul Search Console.
Eror 404 memang tidak akan mempengaruhi peringkat artikel yang lain di hasil pencarian. Namun bisa membuat bounce rate obesitas. Untuk meminimalisir hal itu, lakukan perintah pengalihan dari URL artikel lama ke yang baru.
Begini caranya.
Dari dasbor blogger pilih menu Setelan >> Preferensi penelusuran. Pada bagian Kesalahan dan pengalihan, edit opsi Pengalihan Khusus lalu pilih Pengalihan baru.

Keterangan gambar :
Isi kotak nomor 1 dan 2 dengan URL lama dan URL Anda yang baru.
Misal :
http://www.maseteguh.com/2015/05/cara-mendapatkan-trafik-organik-google.html
maka di dalam kotak cukup masukkan :
/2015/05/cara-mendapatkan-trafik-organik-google.html
Janngan lupa centang kotak Permanen, lalu Simpan, selanjutnya Simpan Perubahan.
Sebagai langkah terakhir, submit URL baru Anda di Search Console. Masuk ke menu Perayapan >> Ambil sebagai Google >> lalu klik Ambil >> Minta pengideksan.

Horaay selesai…
Segitu aja ya bro…Semoga informasi ini ada manfaatnya. SAY NO TO COPY PASTE. Thank’s n wassalam.
Nah, jika niat Anda sudah bulat sesuai dengan alasan di atas, silahkan ikuti cara berikut ini.
Yang pertama, catat atau simpan URL lama Anda. Ini sangat penting karena akan berguna pada langkah berikutnya.
Dari menu Pos, klik Edit entri pada salah satu artikel Anda. Lalu klik Kembali ke draft.
Khusus untuk “refresh artikel”, ganti keseluruhan artikel lama dengan artikel baru yang telah dipersiapkan. Cara terbaiknya, hapus artikel lama lewat menu html (bukan compose). Salin artikel baru dari file di notepad (jangan msword) ke menu compose.
Selanjutnya, ubah Judul dan Permalink-nya. Sebisa mungkin, letakkan keyword Anda pada awal judul dan pada awal URL permalink.

Jangan lupa, ubah pula jadwal editorial real time-nya. Isi deskripsi penelusuran dengan diselipi kata kunci. Pada paragraph pertama, letakkan kata kunci Anda dan leburkan dalam kalimat.
Pasang gambar baru dengan alt+tag sesuai judul yang baru. Cek kembali tag heading, struktur dan ejaan kalimat. Setelah semua OK, klik Publikasikan.
Apakah sudah selesai? Belum. Kita masuk ke tahap berikutnya.
Mengalihkan URL Lama ke URL Baru
Tahap ini wajib dilakukan. Jika tidak, artikel lama akan berstatus “page not found” atau eror 404. Laporannya akan muncul Search Console.
Eror 404 memang tidak akan mempengaruhi peringkat artikel yang lain di hasil pencarian. Namun bisa membuat bounce rate obesitas. Untuk meminimalisir hal itu, lakukan perintah pengalihan dari URL artikel lama ke yang baru.
Begini caranya.
Dari dasbor blogger pilih menu Setelan >> Preferensi penelusuran. Pada bagian Kesalahan dan pengalihan, edit opsi Pengalihan Khusus lalu pilih Pengalihan baru.
Keterangan gambar :
Isi kotak nomor 1 dan 2 dengan URL lama dan URL Anda yang baru.
Misal :
http://www.maseteguh.com/2015/05/cara-mendapatkan-trafik-organik-google.html
maka di dalam kotak cukup masukkan :
/2015/05/cara-mendapatkan-trafik-organik-google.html
Janngan lupa centang kotak Permanen, lalu Simpan, selanjutnya Simpan Perubahan.
Sebagai langkah terakhir, submit URL baru Anda di Search Console. Masuk ke menu Perayapan >> Ambil sebagai Google >> lalu klik Ambil >> Minta pengideksan.
Horaay selesai…
Segitu aja ya bro…Semoga informasi ini ada manfaatnya. SAY NO TO COPY PASTE. Thank’s n wassalam.
18 komentar
click to comment!
Ga pernah terfikir sebelumnya untuk merubah permalink terus di direct gini. Atau saya yang baru dengar ya :D
ReplyNice inpoh mas!
sama-sama mas Wahyu
ReplySemua artikel blog termasmedia awalnya menggunakan suffix atau akhiran .html. Untuk meningkatkan SEO akhirnya saya mengatur ulang tanpa menggunakan suffix. Sekarang di Google Analytics di bagian Penyempurnaan HTML terdapat banyak sekali duplikat deskripsi meta dan tag judul akibat judul artikel yang menggunakan akhiran .html dan judul artikel tampan akhiran. Apakah saya bisa menggunakan pengalihan url tanpa akhiran.html ke url yang menggunakan .html kembali? Terima kasih
Replybisa mas, asalkan url yg tanpa akhiran html tsb belum dihapus dari data entri di blogger dan search console,..
Replyprosesnya sama dg mengalihkan url seperti yg sudah saya bahas di atas,..
Blog saya menggunakan CMS Joomla dan memiliki fitur pengalihan yang sama seperti di atas. Karena ketidaktahuan, sebagian artikel tanpa akhiran .html telah saya hapus melalui fitur Hapus URL di GWM dan sebagian masih ada. Solusinya?
ReplyTerima kasih atas balasannya.
kalo mas Hindro masih inget URL artikel yg udh dihapus mungkin masih bisa di alihkan,..soalnya kalo pengalihan, URL dari dan kepada nya harus sama persis, meski yg satunya tanpa akhiran html,..
Replycoba deh liat di bagian crawl error di GWT mungkin laporan eror 404 nya muncul disitu,..siapa tahu URL yg tanpa akhiran html ada
Untuk pengalihan url lama ke yang baru misalnya lebih dari 1 post itu gimana pengalihannya?makasih sblmnya
Replykalo di blogger memang kudu satu2 gan,...manual, ga bisa langsung banyak
ReplyMase teguh, saya biasa lakukan hanya mengganti tanggal, bulan, dan tahun saja tanpa kembali ke draf dan itu saya lakukan sudah 2 tahun ini, karena artikel saya menggunakan judul tahun. Misalnya "KUR BRI 2017" lalu pada tahun 2018 ini saya ganti "KUR BRI 2018" setelah waktu diatur tgl 1/1/2018 langsung saya publis Apakah ini salah dan mempengaruhi SEO? tapi masih ttp di pageone tuh.. bagaiaman menurut ase teguh?
Replykalo isi artikelnya tidak mengalami perubahan apalagi url-nya ga ikut di utik-utik, memang ga akan berpengaruh ke artikel yg udh pageone,..hanya saja kasusnya akan beda misalnya nanti ada kompetitor yg bobotnya lbh bagus di mata Google
ReplyJadi untuk pengalihan link lama ke link baru harus manual satu satu? piye dong mas, gimana kalau artikel sampe ratusan yang dirombaknya? mohon dijawab. Karena saya sekarang ini sedang merombak seluruh artikel lama, dan melihat link artikel juga tidak teroptimasi dgn baik saya juga memutuskan akan merombak linknya. menurut mas gimana sarannya?
ReplySaya sudah merubah judul pada settingan blog saya tapi kenapa judul di goggle search gk berubah ya ? mohon pencerahannya mad ?
ReplyTerima kasih atas ilmu barunya dan ini sangat berguna bagi Mpo. Jazakumullah khairon kasiro
Replyakhirnya ketemu juga caranya, terima kasih, sangat membantu buat ganti url plus judul artikel saya yang mandeg, salam sukses selalu
Replybutuh waktu untuk pengindexan ulang
Replyterima kasih artikelnya, maseteguh.. akhirnya ketemu juga caranya melalui artikel ini. sudah seminggu saya kebingungan. Soalnya, saya jadi bertanya-tanya ke diri sendiri. "Diganti judul, kok URL-nya masih yang lama ya." Salam kenal dari saya, Mase...
Replysalam kenal jg gan,...seneng klo tutorial saya bisa ada manfaatnya...
Replysalam sukses selalu..
terimakasih bro..
Replysangat bermanfaat untuk blogger pemula seperti saya
Setiap komentar yang diterbitkan, saya pastikan blognya sudah tak kunjungi balik, dengan atau tanpa komentar yang saya sertakan. Please bro, jangan nyampah !!
Terima kasih atas kunjungannya. Wassalam
EmoticonEmoticon